Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan pinjaman yang akan diberikan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar maksimal satu miliar dolar AS merupakan kontribusi Indonesia kepada lembaga multilateral tersebut untuk mengamankan perekonomian global.
"Kita ini bagian dari ekonomi global. Jadi kalau di luar kena, tentu kita terkena imbasnya juga. Kita harus ikut kerja keras. Kalau tenang-tenang saja, kita bisa kena," katanya di Jakarta, Jumat.
Menurut Hatta, akan lebih baik apabila pinjaman tersebut tidak hanya diberikan kepada kawasan Eropa, namun juga kawasan lain seperti Afrika yang membutuhkan pinjaman untuk mendorong perekonomian di sana.
"IMF kan membutuhkan 430 miliar dolar AS untuk menginjeksi kesulitan keuangan, tapi dana sebesar itu jangan dihabiskan di Eropa, melainkan juga didistribusikan ke Afrika, dan negara miskin yang membutuhkan," ujarnya.
Hatta mengatakan, pinjaman tersebut akan menjadi salah satu pembahasan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam kunjungan ke Jakarta pada 8-10 Juli 2012.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Kita sedang menyelesaikan proses intern untuk memberikan pinjaman kepada IMF, supaya kita bisa menjaga kekuatan ekonomi dunia agar jangan memburuk dan membahayakan kondisi secara keseluruhan," katanya.
Menurut dia, permodalan tersebut dibutuhkan oleh IMF dan kebijakan untuk memberikan pinjaman itu menunjukkan Indonesia dalam kondisi baik serta berkomitmen untuk menjaga perekonomian global dari pengaruh krisis di Eropa.
Menkeu menjelaskan bantuan komitmen tersebut bukan berasal dari anggaran negara, namun dari pengelolaan dana yang merupakan bagian dari cadangan devisa Indonesia.
"Kalau nanti kita memberikan bantuan pinjaman kepada IMF, itu tetap berada dalam neraca Indonesia sebagai cadangan devisa, tetapi tercatat sebagian di IMF," ujarnya.
Salah satu hasil pertemuan KTT G-20 di Los Cabos, Meksiko, negara peserta menyatakan komitmen untuk mendukung ketersediaan sumber keuangan yang cukup bagi IMF dalam menjalankan fungsi surveillance globalnya.
Untuk keperluan tersebut, para pemimpin G-20 mendukung penuh kesepakatan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk penambahan sumber dana bagi operasional IMF sebesar 430 miliar dolar AS yang diperoleh melalui mekanisme bilateral arrangement antara negara donor dan IMF
Dari wacana di atas penulis mengelus dada, di mana hati nurani para pejabat, Kenapa harus sombong di atas penderitaan rakyatnya. Indonesia ini hidup dari hutang, kenapa tidak dibayarkan saja untuk cicilan hutang. Kalian ini benar-benar memeras darah dari hati rakyatmu.
"Kita ini bagian dari ekonomi global. Jadi kalau di luar kena, tentu kita terkena imbasnya juga. Kita harus ikut kerja keras. Kalau tenang-tenang saja, kita bisa kena," katanya di Jakarta, Jumat.
Menurut Hatta, akan lebih baik apabila pinjaman tersebut tidak hanya diberikan kepada kawasan Eropa, namun juga kawasan lain seperti Afrika yang membutuhkan pinjaman untuk mendorong perekonomian di sana.
"IMF kan membutuhkan 430 miliar dolar AS untuk menginjeksi kesulitan keuangan, tapi dana sebesar itu jangan dihabiskan di Eropa, melainkan juga didistribusikan ke Afrika, dan negara miskin yang membutuhkan," ujarnya.
Hatta mengatakan, pinjaman tersebut akan menjadi salah satu pembahasan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam kunjungan ke Jakarta pada 8-10 Juli 2012.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Kita sedang menyelesaikan proses intern untuk memberikan pinjaman kepada IMF, supaya kita bisa menjaga kekuatan ekonomi dunia agar jangan memburuk dan membahayakan kondisi secara keseluruhan," katanya.
Menurut dia, permodalan tersebut dibutuhkan oleh IMF dan kebijakan untuk memberikan pinjaman itu menunjukkan Indonesia dalam kondisi baik serta berkomitmen untuk menjaga perekonomian global dari pengaruh krisis di Eropa.
Menkeu menjelaskan bantuan komitmen tersebut bukan berasal dari anggaran negara, namun dari pengelolaan dana yang merupakan bagian dari cadangan devisa Indonesia.
"Kalau nanti kita memberikan bantuan pinjaman kepada IMF, itu tetap berada dalam neraca Indonesia sebagai cadangan devisa, tetapi tercatat sebagian di IMF," ujarnya.
Salah satu hasil pertemuan KTT G-20 di Los Cabos, Meksiko, negara peserta menyatakan komitmen untuk mendukung ketersediaan sumber keuangan yang cukup bagi IMF dalam menjalankan fungsi surveillance globalnya.
Untuk keperluan tersebut, para pemimpin G-20 mendukung penuh kesepakatan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk penambahan sumber dana bagi operasional IMF sebesar 430 miliar dolar AS yang diperoleh melalui mekanisme bilateral arrangement antara negara donor dan IMF
Dari wacana di atas penulis mengelus dada, di mana hati nurani para pejabat, Kenapa harus sombong di atas penderitaan rakyatnya. Indonesia ini hidup dari hutang, kenapa tidak dibayarkan saja untuk cicilan hutang. Kalian ini benar-benar memeras darah dari hati rakyatmu.
Kemiskinan di Indonesia menurun itu menurut pejabat,
Namun menurut rakyat kemiskinan menurun ke anak cucu.